SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Minggu, 01 Agustus 2010

L's Diary: Eps.113 - PHK Besar-Besaran

SERVADA CHRONICLES
BAB XVII: SELAMAT TINGGAL TIM MAGMA


wooper gifEpisode 113: PHK Besar-besaran

Di Ruangan Maxie, tanpa aku tahu.

Maxie terduduk di ruangannya dengan gelisah. Di tangannya tergenggam dua lembar kertas ukuran quatro yang membuatnya menjadi tidak tenang.
”Kenapa... kenapa bisa seperti ini?” dia bertanya pada dirinya sendiri. “Harusnya aku meneliti terlebih dahulu data-datanya, bukan langsung menerimanya begitu saja sebagai anggota tim. Walaupun kemudian dia menjadi prajurit yang hebat, tapi akan percuma bila dia berasal dari keluarga itu....”
Maxie meletakkan selembar kertas dan kini pandangannya beralih pada selembar kertas yang tersisa dalam genggamannya.
“Surat konyol apa ini? Benar-benar tidak bisa dipercaya....” Maxie meremas kertas itu dengan keras lalu kemudian tangannya bergerak hendak merobeknya. Tetapi niatnya itu terhenti dan dia meletakkan kertas itu begitu saja di meja. ”Surat ini,” bisiknya pelan, ”bisa menjadi alasan untuk mengeluarkannya... dari tim....”


Maxie memandang kertas pertama yang diletakkannya di meja erat-erat. Entah mengapa sepertinya dia begitu tertarik dengan sebuah nama yang ada pada bagian atas kertas tersebut. Ada dua belas huruf tertulis disana, itu sebuah nama berikut data-data menyertai di bagian bawahnya. Bila keduabelas huruf itu disatukan, akan membentuk sebuah nama yang tak asing. Nama itu adalah....

Lunar Servada

*

”L, jaga dirimu baik-baik,” ujar Darko saat aku berpapasan dengannya di lorong Magmarine. Kulihat pemilik Kabutops dengan kode nama M itu membawa sebuah tas jinjing yang besar, seperti yang biasa dibawa orang-orang saat mudik.
”Darko, tidak... M,” sahutku, ”kau juga jaga dirimu baik-baik. Aku pasti akan sangat merindukanmu. Terima kasih atas semua kebaikanmu selama ini.”
Darko tersenyum. ”Ya, aku juga mengucapkan terima kasih padamu. Sekarang aku harus pergi, tak ada yang bisa kuharapkan lagi pada tim ini.”


”Semoga kau mendapatkan yang terbaik bagimu di luar sana,” jawabku pelan.
Darko kemudian berjalan meninggalkanku. Dia berjalan dengan tenang menuju ke pintu keluar Magmarine. Aku memandanginya lama sebelum akhirnya dia hilang dari pandanganku.
Darko Monsta, alias M, dia dipecat oleh Maxie setelah pengkhianatannya saat misi mencari embun jiwa. Entah bagaimana ceritanya, aku tidak tahu secara pasti.
Selain Darko, beberapa anggota Tim Magma juga telah dipecat atau dikeluarkan dari tim. Tidak hanya pada tingkat grunt, tapi juga pada tingkatan atas lainnya. Bahkan si jenius Butler juga dikeluarkan dari tim setelah kegagalannya dalam demonstrasi membangkitkan Groudon dari batu fosil yang aku curi di laboratorium Sammon. Kabarnya Maxie sedang gencar-gencarnya melakukan pemecatan untuk efisiensi kerja tim. Bisa dibilang ini adalah pemecatan atau pemutusan hubungan kerja terbesar yang pernah ada di Tim Magma, begitu yang dikatakan oleh Tabitha. Katanya akan ada lagi anggota yang dipecat, tapi tentunya aku tak berharap menjadi salah satu dari mereka. Bagiku Tim Magma sudah seperti rumah kedua. Disini aku menemukan persahabatan, petualangan, dan pengalaman, tiga hal yang tidak aku dapatkan selama mengurung diri di kota Verdanturf.
”Kita kehilangan salah seorang grunt terbaik,” tiba-tiba terdengar suara Flame di belakang. Rupanya Flame sudah berada di sana dari tadi.
”Apa menurutmu dia itu hebat?” tanyaku kemudian.
Flame mangangguk. ”Apa kau tidak ingat saat bertarung dengannya pada ujian khusus waktu itu?”
Mendengar itu aku langsung teringat pada pertarungan sengit di bawah gunung Chimney guna mendapatkan gelar regu khusus. Saat itu aku dan Volta bertarung dengan sekuat tenaga melawan Kabutops Darko yang sangat kuat. Kerjasama dari kami berdualah yang kemudian berhasil menjatuhkan Pokemon fosil miliknya dan kemudian Flame melengkapi kemenangan kami setelah dia merebut bola merah dari dua rekan Darko. Ya, kemenangan yang membawa pada lahirnya regu elit G itu adalah buah dari kerjasama kami bertiga, kerjasama antara aku, Volta, dan juga Flame. Aku sendiri tak menyangka bisa terpilih mengikuti ujian tersebut dan akhirnya berhasil menjadi bagian dari regu elit. Regu elit G, yang telah mempertemukanku dengan Volta, dan tentunya dengan Flame...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...