SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Rabu, 16 Maret 2011

L's Diary: Eps.232 - Perjuangan Parmin

pokemonEpisode 232: Perjuangan Parmin

Pertarungan Parmin melawan Sidney

”Huh, menggunakan Pokemon bertipe air untuk melawan Pokemon tipe rumput, kemenangan sudah pasti milikku,” kata Sidney sombong. ”Kamu terlalu awal untuk melawanku, Shiftry tembakan surya!”
Shiftry langsung menembakkan tembakan surya ke arah Poliwhirl Parmin, namun serangan itu meleset karena ternyata Poliwhirl memasang perisai pelindung.
”Dasar bocah, kamu mau bermain-main denganku rupanya,” dengus. Sidney kesal karena serangannya menjadi sia-sia. ”Melawanku adalah sebuah kesalahan besar bagimu, terimalah ini, bola energi!”
Shiftry membentuk bola berwarna hijau muda di tangannya, bersipa untuk melemparkannya ke Poliwhirl. Namun belum sempat dia menembakkannya, sinar putih membekukan langsung menghantam Pokemon rumput itu dan menggagalkan bola energi.
”Apa?” Sidney terkejut melihat serangannya kembali gagal.
”Itu tadi tembakan es,” sahut Parmin. ”Pokemon air memang lemah sama Pokemon rumput, tapi Pokemon rumput lemah terhadap serangan es dan Poliwhirl punya itu.”
”Dasar bocah sialan, kau beruntung karena Poliwhirlmu menyerang duluan tadi. Sekarang rasakan ini, Shiftry tembakan surya!” pekik Sidney marah. Shiftry kembali menembakkan tembakan surya yang kali ini berhasil menghantam Poliwhirl keras. Poliwhirl terhempas dan tampak kesakitan. Serangan itu memang super efektif dan tampaknya Poliwhirl akan segera pingsan.
”Poliwhirl bertahanlah!” teriak Parmin. ”Hanya kau yang tersisa, jangan biarkan dia menang. Untuk kali ini saja, kumohon bertahanlah... Kak L sedang berusaha mendapatkan Groudon!”
”Huh, dasar bocah tolol! Serangan tembakan surya itu sangat kuat, terlebih super efektif terhadap Pokemon air macam Poliwhirl. Pokemonmu itu takkan bertahan.”
Poliwhirl tampak mendengarkan teriakan Parmin. Pokemon itu berusaha berdiri, namun terjatuh lagi. Terlihat jelas Pokemon itu berusaha keras untuk bangkit.
”Ayo Poliwhirl... kumohon...” ulang Parmin memohon.
Poliwhirl terus mencoba berdiri hingga secara mengejutkan Pokemon itu kembali dapat berdiri. Sidney yang melihatnya langsung terperangah.
”Bagaimana mungkin? Ini tidak masuk akal! Harusnya dia sudah pingsan dan aku sudah menang!” protes Sidney.
”Aku sendiri tidak tahu apa yang terjadi, tapi kupikir ini karena Poliwhirl mempercayaiku. Dia mempercayaiku dan karena itu dia terus berusaha. Kak L mengatakan kalau kepercayaan antara manusia dan Pokemon bisa menghancurkan tembok yang keras sekalipun, bisa membuat semuanya menjadi mungkin.”
”Berhenti menceramahiku anak kecil!” bentak Sidney. ”Kamu akan melihat kekuatan Elite Four yang sesungguhnya... Dengan sekali serang saja aku sangat yakin Pokemon itu akan pingsan. Shiftry, tembakan surya!”
”Poliwhirl, jangan biarkan kita kalah, serangan dengan bantingan seismik!” perintah Parmin cepat.

”Huh, percuma saja bocah... kecepatan Shiftry akan meningkat cepat karena dia memiliki kemampuan hijau daun yang akan meningkatkan kecepatannya pada cuaca yang....”
Perkataan Sidney terputus saat secara mengejutkan Poliwhirl bergerak lebih dulu dan memegang tubuh Shiftry, membawanya melompat tinggi ke atas dan bersiap membantingnya.
”Apa?” pekik Sidney terkejut bukan main.
”Sekarang! Banting ke bumi!”
Poliwhirl memutar tubuhnya dengan cepat dan langsung melemparkan Shiftry ke tanah. Shiftry meluncur bebas ke tanah. Pokemon itu tampak panik karena akan membentur tanah, namun Pokemon itu masih sempat menembakkan sinar surya yang menghantam Poliwhirl. Poliwhirl berteriak kesakitan dan bersamaan dengan itu Shiftry jatuh menghujam tanah. Tak lama Poliwhirl menyusulnya jatuh ke tanah, dan kedua Pokemon itu pun pingsan.
”Ba... bagaimana bisa?” tanya Sidney tak habis pikir. ”Seharusnya Shiftry bergerak lebih cepat dari Poliwhirl, tapi kenapa Poliwhirl bisa...”
”Aku belajar dari pertarungan kak L,” potong Parmin. Dia lalu berjalan menghampiri Poliwhirl yang terkapar di atas tanah. Dia tampak mengambil sesuatu di tangan Poliwhirl. ”Poliwhirl, maafkan aku... terima kasih kamu telah berusaha sekeras ini.... kamu memang hebat.” Parmin lalu menoleh ke arah Sidney dan menunjukkan benda yang tadi diambilnya dari tangan Poliwhirl. ”Ini adalah cakar cepat atau Quick Claw,” jelas Parmin pada Sidney. ”Benda itu terkadang bisa membuat Pokemon yang membawanya bergerak lebih dulu dari lawannya. Aku mengambilnya dari Obalie milik kak L yang saat itu menggunakannya. Itulah yang membuat tembakan es dari Poliwhirl tadi menggagalkan bola energi, beruntung kau tak menyadarinya.”
Sidney tertegun. Dia tak menyangka bocah yang dianggapnya idiot itu mampu menjatuhkan Pokemon andalannya. ”Kamu hebat bocah,” pujinya pada Parmin. ”Kamu berhasil menahanku imbang, aku tak percaya bocah sepertimu bisa melakukannya.” Tapi tampaknya Sidney berbicara sendiri karena Parmin sudah tidak ada di tempatnya berdiri tadi. Sidney langsung mencari dan mendapati Parmin berlari menuju ke arah gua Terra. ”Hei, jangan lari... takkan kubiarkan kamu pergi!”
”Kejar aku kalau bisa, aku akan membantu kak L... aku akan membantu kak L!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...