
Mata kiri yang terluka dan kilatan cahaya membuat akurasi serangan Groudon akan berkurang, ditambah racun dari Nidorino... kini akan kuakhiri penderitaanmu dengan cepat!
”Aku memilihmu, Guardian... Treas!” aku melemparkan dua PokeBall sekaligus, memunculkan dua Pokemon terakhirku yaitu Sandslash dan Lileep. Kupikir dua serangan sekaligus akan semakin melemahkan Groudon. ”Guardian, tarian pedang! Treas, kutukan!”
Guardian menari-nari menggerakkan cakarnya yang tajam sementara Treas menyumpah-nyumpah. Kedua jurus itu adalah jurus yang meningkatkan kekuatan serangan fisik, kupikir ketahanan fisik Groudon bisa ditaklukkan setelah kekuatan Dian dan Treas meningkat.
”GROOOO......”

”Parmin, menyingkir!” teriakku keras. Parmin terkejut. Bola api itu bergerak terlalu cepat sehingga Parmin tak sempat menghindar. Yang aku takutkan terjadi, bola api itu mengenai Parmin dan dengan cepat membakarnya!
”Arghh!” raung Parmin kesakitan bergerak tak beraturan. Tubuhnya diselimuti api besar yang membakarnya. Parmin jatuh berguling-guling di tanah, bergerak kepanasan dan berusaha memadamkan api di tubuhnya.

Dian dan Treas menuruti perintahku dan langsung bergerak melakukan serangan. Sementara itu aku bergegas mendekati Parmin yang berteriak-teriak kesakitan. Aku tak tahu yang harus kulakukan untuk menyelamatkan Parmin karena Pokemon airku sudah pingsan semua.
”Parmin bertahanlah... aku akan mencari cara memadamkan apinya...” ujarku berusaha menenangkan, tapi sebenarnya aku sangat panik. Api itu membakar Parmin dengan cepat, nyawa Parmin dalam bahaya sekarang. Aku... aku tak mau sesuatu yang buruk terjadi pada Parmin!
Saat dilanda panik itu mendadak muncul angin yang meniupkan pasir-pasir di dalam gua tersebut. Kurasakan pasir-pasir itu terbang mengelilingiku... bahkan kupikir pasir-pasir itu berasal dari tubuhku. Kejadian itu terulang kembali... pasir-pasir itu kembali bermunculan di sekelilingku seperti yang pernah terjadi sebelumnya!
Aku memang tak mengerti dengan apa yang terjadi pada diriku sebenarnya, tetapi aku akan menggunakannya untuk menolong Parmin. Kukumpulkan pasir-pasir itu dan langsung melemparkannya ke arah Parmin yang terbaring terguling-guling kepanasan. Aku harus bergerak cepat karena kalau tidak Parmin bisa meninggal dunia akibat panas dan terbakar hebat.
Kini kurasakan pasir-pasir semakin banyak bertebaran di sekelilingku, bahkan tanpa kusadari hawa panas dari kemarau Groudon perlahan menipis hingga akhirnya menghilang sama sekali. Kini seisi ruangan gua tempat kami berada telah diliputi oleh debu-debu pasir yang bertebaran disana-sini.
Pasir-pasir itu terkumpul begitu banyak hingga aku akhirnya bisa memadamkan api di tubuh Parmin. Meski begitu Parmin tak bergerak pun tak sadarkan diri, tubuhnya terlihat menghitam kemerah-merahan terbakar api. Oh God... aku harus segera membawa Parmin keluar dari gua ini untuk menyelamatkan nyawanya. Dia pastilah terkena luka bakar berat karena bola api raksasa yang kekuatannya sangatlah dahsyat berkat kemarau. Kusadari bahwa ini semua adalah salahku... ini salahku karena melupakan pakaian anti panas yang telah disediakan oleh Profesor di dalam kopernya. Seharusnya kami memakai pakaian itu sebelum memasuki gua untuk menghindari hal-hal seperti ini... tapi aku justru melupakannya dan sekarang semuanya sudah terlambat. Ambisiku kembali memakan korban, kali ini Parmin yang telah banyak membantuku. Sekarang aku benar-benar membenci diriku sendiri!
”SLASH!”
”LEEP!”
Terdengar suara erangan dari Dian dan Treas. Aku menoleh dan melihat di sela-sela debu pasir yang bertebaran, keduanya terhempas oleh sayatan Groudon. Pokemon itu benar-benar kuat... seharusnya aku tak memburunya... kusadari semua kesalahanku saat ini... seharusnya aku berhenti memburunya saat para Elite Four mengalahkanku. Semuanya terlambat sekarang, sekarang aku terlanjur berada disini, di dalam gua Terra... sarang Groudon!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...