SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Sabtu, 03 Januari 2015

Lunar's Diary: Eps.438 - Strategi Empat Perangkap


Episode 438: Strategi Empat Perangkap


Symphony terguling-guling di tanah. Dia mengerang kesakitan, namun masih dapat bangkit berdiri. Sementara Magmortar berdiri tak jauh darinya, tetapi Pokemon itu juga terlihat kesakitan.
Lagi-lagi Magmortar menyerang dengan dahsyatnya! Tampaknya tinggal menunggu waktu saja untuk kekalahan Flygon. Meski begitu, kilatan api tampaknya melukai tubuh Magmortar sendiri,” komentar Flame melihat duel di arena.
“Itu....”
“Ya Lunar, aku sudah tak sabar untuk segera mengalahkanmu,” potong Volta. “Karena itu, aku tak segan-segan menggunakan jurus yang bisa melukai Pokemonku sendiri, selama jurus itu bisa menjatuhkan Pokemonmu!”
Gila... Volta sudah gila! Kalau seperti ini aku bisa kalah. Aku harus segera memikirkan sesuatu, untuk bisa lepas dari jebakan Volta. Bila begitu, maka aku harus mengandalkan keberuntungan!
“Ada apa Lunar? Apa kamu sudah putus asa dengan strategiku yang begitu hebat ini? Kupikir kamu takkan mendapat kesempatan untuk membalik keadaan,” ledek Volta. “Kamu pasti dengar kan perkataan Flame tadi, bahwa apapun bisa terjadi dalam pertarungan Pokemon. Dan apapun itu adalah.... kemenanganku!”
“Sekarang lihatlah keadaannya di arena,” sambung Volta terus menyiksaku dengan kalimat-kalimatnya yang memojokkan. “Pokemonmu sedang pusing, membuatnya bisa melukai diri sendiri. Kemudian dia terjebak di putaran api yang melukainya di setiap giliran. Lebih buruk lagi, sekarang Pokemonmu itu terbakar berkat kilatan api yang barusan terjadi....”
Terbakar? Langsung saja aku menoleh ke arah Symphony dan benar saja, ekornya terbakar! Ini jadi semakin buruk! Kalau begini, ada empat peluang HP Symphony berkurang, dan semuanya terjadi secara bersamaan. Peluang pertama akibat sinar membingungkan, peluang kedua akibat putaran api, peluang ketiga akibat terbakar, dan peluang keempat... serangan dari Magmortar itu sendiri! Sementara... sementara HP Symphony tinggal 30 persen! Oh tidak... ini.... ini kekalahan!
“Hahaha... sepertinya kamu sudah menyadarinya, Dasar Pincang. Itulah yang kusebut sebagai strategi empat perangkap. Jadi kupikir hanya membiarkan Pokemonmu begitu saja sudah bisa mengalahkannya. Aku tak perlu memerintahkan Pokemonku untuk melayangkan serangan terakhir. Hahaha... menyedihkan sekali...” Volta terus saja mengejek, membuatku semakin putus asa.
Sial! Ternyata strategi yang ditawarkan Guy tak berguna sama sekali. Pertukaran Tropius dengan Vibrava yang kami lakukan jadi sia-sia. Apa... apa yang harus kulakukan sekarang?
-----------------------------------------
“Guy, sepertinya rencanamu tak berjalan dengan baik,” kata Flint melihat situasi di arena. “Si Badut itu, tetap bisa membuat Lunar tak berkutik.”
“Kamu benar Flint, Volta benar-benar trainer yang hebat. Dia bisa membalikkan keadaan dan menjadi unggul. Padahal, bila melihat statistik kedua Pokemon, mestinya Pokemon Lunar yang lebih unggul,” jawab Guy membenarkan. “Memang, dibutuhkan lebih dari sekadar Flygon untuk bisa mengalahkan Volta. Keberadaannya di laga terakhir ini membuktikan bagaimana kemampuan Volta. Ini bakal sulit.”
----------------------------------------
Di luar dugaan Badut sanggup membalik keadaan dan berbalik unggul. Kini, tinggal menunggu waktu saja hingga Flygon kehabisan HP-nya. Benar-benar pertarungan sengit, dan kalian hanya bisa menyaksikannya di sini... di Frontier Festival!” seru Flame membuat suasana stadion menjadi bergemuruh dengan teriakan-teriakan para penonton. “Apakah Badut akan memenangkan duel Pokemon kedua ini, ataukah akan ada keajaiban yang menyelamatkan Lunar? Ini semakin seru!
“Fufufufu.... Keajaiban? Mana ada keajaiban itu. Jelas saudaraku si Badut itu yang akan menang,” seloroh Nanta di tribun VIP. “Ini sudah sangat jelas, bahkan tanpa menggerakkan Pokemonnya, Badut bisa menang mudah. Si Pincang itu benar-benar payah.” Dia lalu berdiri dan berteriak keras, “Hei Badut, cepat selesaikan si Pincang itu, aku sudah tak sabar. Hahaha!”
“Ayo Badut! Habisi Si Pincang! Dia sudah tak ada apa-apanya!” teriak penonton yang lain, yang mendukung Volta.
“Iya Badut, jangan buat kami terlalu lama menunggu. Si Pincang itu cuma pembohongan publik, kamulah yang terhebat!” celetuk penonton lainnya.
“BADUT! BADUT! BADUT!” teriakan dukungan pada Volta pun langsung menggema kembali dengan keras. Sementara teriakan dukungan padaku sama sekali tak ada. Sepertinya para penonton yang mendukungku sudah pasrah, tahu benar kalau kesempatanku sudah habis. Sial, aku terlalu meremehkan Volta. Aku tak menyangka strateginya bakal sekuat ini. Habislah aku...
“Hei Pincang” tiba-tiba terdengar suara memanggil di kepalaku. Suara Erou, lagi-lagi dia bicara melalui telepati. Sebenarnya aku heran kenapa dia bisa telepati dan kenapa pula aku bisa mendengarnya di kepalaku. Tapi aku tak mau banyak bertanya sekarang, karena aku...
“Ada apa Erou? Apa kamu mau mengejekku sekarang?” tanyaku spontan melihat ke arah Erou di tribun depan.
“Belum Lunar... kamu belum habis,” jawab Erou. “Flygonmu masih bisa bergerak. Dia belum mengamuk.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...