Episode
443: Pertemuan Pokemon Terakhir
“Dan
ya, kalian hanya bisa menyaksikannya di sini... di Frontier Festival!” seru
Flame kembali membuat riuh arena. Dia lalu memandang ke arah kami berdua. “Jadi bagaimana Lunar, Badut... Apa kalian
sudah siap untuk menang... atau kalah?” tanyanya.
Aku dan Badut mengangguk hampir
bersamaan. “Tentu, aku siap untuk menang,” jawabku optimistis.
“Huh, akulah yang akan menang, Pincang!”
balas Volta.
“Baik, mari kita buktikan,” seruku tak
mau kalah. “Bagaimana kalau kita melempar Pokeball bersamaan?” tantangku.
Volta mengangguk. “Dalam hitungan
ketiga...” katanya dengan tatapan tajam. Beberapa detik kemudian, suasana di
antara kami berdua menjadi hening. Pun dengan para penonton yang terdiam,
seakan menantikan gerakan kami, dan....
“TIGA!”
Dua Pokeball terlempar di udara secara
bersamaan di masing-masing sisi arena. Sinar putih menyilaukan pun muncul dan
perlahan memudar, menampakkan dua Pokemon yang kini saling berhadapan di arena.
Pokemon cokelat dengan punggu berduri di sisiku, dan Pokemon kuning tinggi
besar dengan belang-belang hitam... Hei... Pokemon itukan...
“YOSH!
Sudah dimulai pemirsa!” teriak Flame begitu dua Pokemon itu muncul. “Seperti yang sudah diprediksi, Lunar
menyimpan Sandslash untuk duel terakhir ini. Sedangkan Badut memberi
kejutan.... dengan Electabuzznya yang kini telah berevolusi menjadi Electivire!”
“Wow! Lihatlah Badut, Pokemonnya
berevolusi!” pekik salah seorang penonton pendukung Volta.
“Iya! Itu bentuk terakhirnya! Dia pasti
bisa mengalahkan Sandslash!” sahut yang lain. “Ayo Badut! Jatuhkan Sandslash!”
“BADUT! BADUT! BADUT!”
“Huh, mau berubah menjadi Electivire
pun, Pokemon itu tetap bertipe listrik. Serangan tipe tanah Sandslash akan bisa
langsung menjatuhkannya. Bukan begitu kan teman-teman?” teriak seorang
pendukungku membalas.
“Iya, benar itu. Walaupun kekuatannya
bertambah, tetap saja Sandslash lebih unggul!” sahut pendukungku yang lain.
“Ayo Pincang! Bikin duel ini cepat! Langsung kalahkan Electivire!”
“PINCANG! PINCANG! PINCANG!”
“Wow!
Para penonton tampak begitu bersemangat! Masing-masing memiliki jagoan mereka!
Ini bakal seru sekali!” seru Flame lantas melihat ke arah arena. “Lunar ataukah Badut? Kita sudah tidak sabar
untuk menyaksikannya!”
“Panas sekali ya,” kataku melihat
suasana stadion. “Aku tak menyangka aku akan melihat wujud terakhir Electabuzz
di sini,” sambungku seraya memandang ke arena. “Kupikir Sandslash akan berhadapan dengan
Electabuzz, tapi rupanya ini jadi lebih menantang.”
“Apa kamu pikir cuma kamu yang punya
kejutan? Dan sayangnya capungmu itu sudah lebih dulu kukirimkan kembali ke
dalam Pokeballnya. Sekarang, Sandslashmu bukanlah tandingan bagi Electivire!” sentak
Volta berapi-api.
“Electivire atau apapun itu, aku takkan
gentar,” sergahku penuh percaya diri. “Baiklah, saatnya untuk bertarung, Volta!”
“Yeah, rasanya kita sudah terlalu
bertele-tele,” sahut Volta. “Mari segera selesaikan ini!”
*
Sementara
itu tanpa kutahu...
Scott duduk tak tenang di bangku
VIP-nya. Dia menyaksikan duel terakhir final Frontier Festival dengan penuh
waswas.
“Tidak terasa ya Tuan, sebentar lagi
turnamen ini akan berakhir,” kata pengawal Scott yang berdiri di sampingnya.
“Ini pasti seru. Dua duel sebelumnya saja sudah sangat membuatku berkeringat.
Kalau boleh tahu, Tuan menjagokan siapa nih? Pastinya si Pincang kan?”
“Maaf mengecewakanmu, tapi aku sangat
tidak tenang menyaksikan ini,” jawab pria gendut berkacamata hitam itu.
“Tidak tenang?” tanya pengawal itu
heran. Dia terdiam sejenak dan menyadari apa yang dimaksud tuannya itu. “Ya,
Anda layak untuk itu Tuan,” katanya datar. “Apa ada yang bisa aku lakukan?”
tawarnya kemudian.
“Ya,” jawab Scott singkat. “Tolong
panggilkan... Elite Four itu...”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...