SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Senin, 02 Februari 2015

Lunar's Diary: Eps.444 - Perisai Electivire


Episode 444: Perisai Electivire

Kupandang Guardian, Sandslash milikku itu yang tengah berdiri di arena. Aku sudah melewati banyak pertarungan bersamanya, karenanya aku yakin pada kemampuan Pokemonku tu!
“Baiklah.... kita mulai sekarang! Guardian, galian!” teriakku mulai memberi perintah.
“Vire, aktifkan perisai pelindung!” balas Volta.
Guardian dengan cepat menggali tanah di bawahnya dan langsung masuk ke dalamnya. Sementara Electivire memunculkan sebuah tembok transparan di sekitar tubuhnya, yang kemudian.
SRASH!
Guardian muncul dari dalam tanah dengan cakar terhunus, terarah ke atas. Namun serangannya itu menabrak perisai pelindung, membuat jadi sia-sia.
Serangan pertama Sandslash meleset! Rupanya Electivire mengaktifkan perisai pelindung! Serangan Sandslash jadi sia-sia!” komentar Flame.
“Apa... Apaan ini?” tanyaku terkejut. “Kamu memakai perisai?”
“Hanya untuk mengetahui jurusmu. Dan sudah kuduga kamu akan melakukannya,” jawab Volta santai.
Mendengar itu, aku langsung menyunggingkan senyum. “Jadi ini strategimu ya? Kamu memang hebat Volta. Aku salut,” pujiku. “Strategimu itu strategi pengecut!”
“Diam kamu!” bentak Volta. “Apa kamu ingat menggunakannya saat melawan Shelly di gua bawah laut?” tanyanya kemudian.
Mendengar itu ingatanku langsung kembali ke masa dua tahun yang lalu, saat aku masih bergabung dengan Tim Magma. Waktu itu aku memang terus-menerus memerintahkan Solar, Tropiusku itu untuk menggunakan perisai pelindung. Akan tetapi...
“Itu beda Volta! Saat itu aku melakukannya untuk menyelamatkan Flame!” sergahku.
“Bagiku tak ada bedanya, Lunar,” ujar Volta mendelik ke arahku. “Sekarang lebih baik kamu... Makan dan rasakanlah ini! Vire, Hantaman Giga!”
Sebentuk sinar putih besar muncul di antara kedua telapak tangan Electivire. Mirip kamehameha-nya Son Goku, sinar putih itu terus membesar membentuk bola cahaya, hingga sebesar sepuluh kali bola basket dan....
BLAST!
Sinar itu meluncur cepat ke arah Guardian. Terlambat bagiku untuk menyuruhnya menghindar, namun tampaknya Sandslashku itu sudah menyadarinya. Dia melompat menghindar, namun...
DHUARRRR!!!
Ledakan keras muncul saat bola cahaya itu menghantam tanah, membuat Guardian terlempar jatuh dan terguling-guling.

--Lunar XXO VS OXX Badut--

60%
Sandslash
100%
Electivire

“Sial!” umpatku menyadari serangan itu mengenai tubuh Guardian, walaupun efeknya tidak begitu parah.
Electivire berhasil melukai Sandslash dengan Hantaman Giganya! Luar biasa sekali pemirsa!” kata Flame mengomentari situasi pertarungan.
“Bagus Badut! Ayo teruskan! Hantam lagi Sandslash!” teriak salah seorang penonton pendukung Volta.
“Hebat sekali, Badut melakukan serangan tak terduga!” sahut penonton lainnya.
“Ayo Pincang! Balas serangan itu!” seru seorang penonton yang mendukungku.
Penonton itu benar, aku harus membalas serangan. Aku harus tetap menyerang!
“Guardian, Cakar Penghancur!” perintahku keras. Guardian pun langsung melompat tinggi menyongsong Electivire, mengangkat kedua cakarnya ke udara dan....
SLASH!!!
Kedua cakar Guardian menyayat tubuh Electivire, membuat Pokemon yang mirip kabel ruwet itu menjerit kesakitan.

--Lunar XXO VS OXX Badut--



60%

Sandslash

50%

Electivire

Lihat apa yang terjadi! Sandslash membalas dengan cakar penghancur!” komentar Flame nyaring. “Pertarungan ini jadi semakin seru saja!”
“YEEEEE!!”
“BADUT! BADUT! BADUT!”
“PINCANG! PINCANG! PINCANG!”
Sorak-sorai penonton pun membahana di seluruh penjuru Battle Dome. Sementara itu, Volta menyeringai dan memandang ke arahku. “Hebat... Hebat Lunar,” katanya pelan. “Ayo kita... saling serang!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...